Category Archives: Tazkiyah dan Akhlak

Ukhwah Dengan Satu Syarat Saja!

{إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} (الحجرات: ١٠).

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu (yang bertikai) itu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat” [QS. Al Hujurat:10].

Syarat terjalinnya ukhuwah islamiyah dari Allah itu hanya SATU saja: IMAN! Akan tetapi tak sedikit kaum muslimin yang justru menambahkan banyak syarat lain lagi yang bermacam ragam. Seperti misalnya harus semadzhablah, harus sekelompoklah, harus seormaslah, harus seorpollah, harus sejamaahlah, harus sepergerakanlah, dan lain sebagainya.

Makanya, gegara itu, ikatan ukhuwah islamiyahpun teramat sulit sekali bisa terjalin antar sesama umat Islam lintas madzhab, lintas kelompok, lintas ormas, lintas orpol, lintas jamaah, lintas pergerakan dakwah, dan lintas-lintas yang lain lagi.

Padahal semuanya juga berpedoman dan berkomitmen dengan enam rukun iman dan lima rukun Islam yang sama, alias tidak ada yang beda sama sekali!

Jadi, marilah ingatkan dan ajak selalu kaum muslimin agar sama-sama kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah dalam berukhuwah islamiyah dengan cukup satu saja syaratnya yang dari Allah, yakni: IMAN, dan tidak lagi menambah-nambah syarat apapun selainnya. Karena menambah-nambah begitu itu nama dan hukumnya adalah BID’AH!!!

Tinggalkan komentar

Filed under Tazkiyah dan Akhlak

Ahli Apakah Kita?

Baginda Sayyiduna Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa berinfak ganda (dengan harta miliknya) di jalan Allah, maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga: Wahai hamba Allah! Sungguh ini lebih baik (baik sekali). Lalu barangsiapa termasuk ahli shalat, maka ia akan dipanggil (agar masuk Surga) dari pintu shalat. Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka ia akan dipanggil (agar masuk Surga) dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka ia akan dipanggil (agar masuk Surga) dari pintu Ar-Rayyan. Barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka iapun akan dipanggil (agar masuk Surga) dari pintu sedekah. Lalu Sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata : Ya Rasulallah, adakah orang yang akan dipanggil dari semua pintu itu? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Ya, ada, dan aku harap engkau adalah salah seorang diantara mereka”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Tazkiyah dan Akhlak

Gelisah

Pertanyaan:

Ass. Wr. Wb.

akhir-akhir ini saya merasa gelisah dengan hidup yang saya jalani, apakah ini suatu cobaan atau suatu bentuk ketidakikhlasan saya atas segala karunia yang Allah SWT berikan kepada saya? karena secara finansial saya merasa sudah berkecukupan dengan yang saya peroleh selama ini. bagaimana cara menyikapi kegelisahan saya tersebut? terima kasih. Wassallam.

Jawab:

Alhamdulillah, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du:

Ada beberapa hal dan langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi kondisi-kondisi seperti itu:

Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Dzikir dan Keajaibannya, Konsultasi, Tazkiyah dan Akhlak

Menyikapi Orang Iri

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bagaimanakah cara kita menghadapi orang yang iri terhadap kita.
Sekian dan terima kasih atas jawabannya. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

– eko

Jawab:

Alhamdulillah, wash-shalaatu wassalaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du:

Kata iri memiliki dua makna. Pertama, iri dengan makna iri saja, yakni sekadar ingin memiliki sesuatu seperti yang dimiliki orang lain, tanpa disertai rasa dan sikap benci terhadap apa yang dimiliki orang lain tersebut. Iri dengan makna dan arti tersebut dikenal di dalam bahasa Arab dan terminologi Islam dengan istilah ghibthah. Dan hukum ghibthah ini berbeda-beda sesuai apa-apa yang diinginkan. Jika yang diinginkan itu sesuatu yang mubah, maka hukum ghibthah adalah mubah. Dan jika yang diinginkan sesuatu yang sunnah atau wajib, maka hukumnya menjadi sunnah atau wajib pula. Sebaliknya hukum ghibthah bisa  berubah menjadi makruh atau bahkan haram jika yang diinginkan adalah sesuatu yang makruh atau haram. Meskipun dalam pemakaiannya, istilah ghibthah lebih banyak untuk hal-hal yang baik dan positif.

Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Konsultasi, Tazkiyah dan Akhlak

Tidak Memaafkan, Apakah Dosa?

Pertanyaan:

Ass.Wr.Wb.

Saya janda punya anak 1 umur 5 th. Saat saya masih bersama suami, suami sering kali menjual barang2 milik saya sampai menggadaikan mobil saya (tanpa ijin saya) sehingga saya harus menebusnya puluhan juta. Dan itu terjadi berkali2. Akibat kelakuannya tsb, sampai sekarang saya harus membayar hutang dengan bunga sangat besar. Sampai mobil saya jualpun, hutang saya belum habis. Sehingga saya merasa bahwa kerja saya sia2 karena hanya untuk membayar hutang saja. Karena tidak punya mobil maka jika saya bekerja, saya harus numpang sana-sini. Sebenarnya malu saya lakukan ini.

Sejak menikah (selama 6 th) suami tidak pernah memberi nafkah lahir. Karena saya merasa sakit hati sekali (sebelum nikah saya hidup kecukupan, setelah nikah sampai cerai hidup jadi sulit) saya tidak bisa memaafkan kelakuan suami kecuali dia bisa mengembalikan semua harta saya yang dia pakai.

Pak Ustadz, mohon penjelasan :

  • Apakah yang saya lakukan ini berdosa ?
  • Bagaimana hukumnya bila saya tidak bisa memaafkan kelakuan mantan suami ?

Terima kasih.

Wassalam Wr Wb

Best regards,
– Nila

Jawab:

Alhamdulillah, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du:

Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Keluarga Sakinah, Konsultasi, Tazkiyah dan Akhlak