Pertanyaan:
Ass. Wr. Wb.
akhir-akhir ini saya merasa gelisah dengan hidup yang saya jalani, apakah ini suatu cobaan atau suatu bentuk ketidakikhlasan saya atas segala karunia yang Allah SWT berikan kepada saya? karena secara finansial saya merasa sudah berkecukupan dengan yang saya peroleh selama ini. bagaimana cara menyikapi kegelisahan saya tersebut? terima kasih. Wassallam.
Jawab:
Alhamdulillah, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du:
Ada beberapa hal dan langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi kondisi-kondisi seperti itu:
- Terjadinya kondisi gelisah yang kita alami tentu ada penyebabnya, baik yang langsung maupun yang tidak langsung. Maka salah satu langkah yang harus dilakukan adalah mencari tahu penyebab tersebut lalu berupaya menghilangkannya.
- Melakukan muhasabah dan introspeksi diri khususnya yang terkait dengan kondisi hubungan kita dengan Allah Ta’ala. Karena biasanya salah satu penyebab utama terjadinya kegelisahan dan ketidak tenangan yang menunjukkan labilnya jiwa kita adalah karena menurun dan melemahnya kualitas iman, taqwa dan kondisi ruhani kita. Baik karena kewajiban yang kita tinggalkan atau abaikan maupun karena dosa maksiat yang kita lakukan.
Maka kita harus meningkatkan iman dan taqwa kita dengan ber-taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) secara lebih baik. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (dari masalahnya), dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya… Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”(QS.Ath-Thalaaq[65]:2-4). - Memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah, dan membaca Al-Qur’an adalah salah satu bentuk dzikir terbaik. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Ketahuilah bahwa, dengan berdzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28).
Dan di antara sekian macam dzikir dan do’a umum yang perlu dibaca, ada jenis dzikir-dzikir dan do’a-do’a bermakna khusus yang lebih diutamakan dalam hal ini seperti dzikir-dzikir dan do’a-do’a yang mengandung makna-makna tawakkal, kepasrahan, penyerahan diri kepada Allah, i’tiraaf (pengakuan dosa kepada Allah), istighfar, ta’awwudz (permohonan perlindungan), rajaa’ (harapan), permohonan, dan semacamnya, seperti misalnya:
- Mulai dengan membaca hamdalah dan shalawat: Alhamdulillah… wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah…
- Laa haula walaa quwwata illaa billah (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
- Hasbunallahu wani’malwakil (cukuplah Allah bagi kami dan Dia Sebaik-baik Penolong/Pelindung).
- Laa ilaaha illaa Anta subhaanaka inni kuntu minadz-dzaalimin (tiada ilaah/tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci-lah Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang dzalim).
- Astaghfirullah / Astaghfirullahal-‘Adziim / Astagfirullahal-‘Adziim, alladzii laa ilaaha illaa Huwal-Hayyul-Qayyuum, wa atuubu ilaih (aku mohon ampun kepada Allah Yang Agung, Yang tiada ilaah selain Dia Dzat Yang Maha Hidup lagi Maha Menjaga, serta aku bertobat kepada-Nya).
- Yaa Hayyu yaa Qayyuum birahmatika astaghiits (wahai Dzat Yang Maha Hidup lagi Maha Menjaga, melalui rahmat-Mu-lah aku memohon pertolongan).
- Allahumma rahmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘ain, wa ashlih lii sya’nii kullahu, laa ilaaha illaa Anta (yaa Allah rahmat-Mu-lah yang aku harap, janganlah Engkau pasrahkan aku kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap saja, perbaikilah keadaanku seluruhnya, tiada ilaah selain Engkau).
- Membaca doa ta’awwudz seperti: A’uudzu billahi minasy-syaithaanir-rajiim, dan lain-lain.
- Membaca do’a: Allahumma innii a’uudzu bika minal-hammi walhazani, wa a’uudzu bika minal-‘ajzi wal-kasali, wa a’uudzu bika minal-jubni wal-bukhli, wa a’uudzu bika min ghalabatid-daini wa qahrir-rijaal (yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari ketidak berdayaan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan dominasi orang).
- Dan do’a-do’a khusus lain yang bisa Anda dapatkan dalam buku-buku himpunan dzikir dan doa dari Al-Qur’an dan hadits shahih.
Demikianlah jawaban yang bisa kami berikan, semoga dipahami dan bermanfaat.
Wallahu a’lam, wa Huwal Muwaffiq ilaa aqwamith-thariiq, wal Haadii ilaa sawaa-issabiil.