Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Saya punya masalh yang sangat mengganggu pikiran saya dan kata temen2 sangat kelihatan sekali kalau saya mikirin hal itu ,
Saya sudah berumur 26 thn , tapi sampai saat ini saya belum nemukan jodoh, dan jujur saja saya sudah ingin sekali menikah , ada sech cowok2 yang ada disekitar saya , cuman saya merasa ga ada hati dan perasaan sama mereka , saya pernah mencoba jalan sama salah satu cowok itu , saya merasa sangat tertekan , mungkin karena ga ada perasaan.
saya dulu pernah punya pacar , saya cinta banget sama dia sampai sekarang pun saya masih cinta dan masih mengharapkan dia kembali , saya putus sekitar 1 thn yg lalu , dia yang mutusin saya , tanpa tau menyebabnya dan kesalahan saya, saya sudah mencoba ngajak dia ketemuan , tapi dianya terlalu banyak alas an ,
Yang ingin saya tanyakan,
- apakah ada doa khusus untuk didekatkan jodoh dan amalan2 apa yang harus saya kerjakan,
- apakah ada doanya supaya dia cinta sama saya ,
- saya sebenernya pengen sekali melupakan cowok itu dan berhenti berharap, tapi sampai saat ini susah sekali
- kalau saya berdoa , saya selalu memohon supaya Allah mendekatkan kami dan mengharapkan supaya dia jadi suami saya , apakah benar doa saya tersebut , soalnya temen saya ada yang bilang , kalau doa seperti itu berarti melawan kehendak Allah,
terima kasih sebelumnya untuk jawaban dan sarannya ,
– Ratna
Jawab:
Al-hamdulillah, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du:
- Dalam upaya mendapat jodoh yang tepat, secara singkat kami hanya ingin mengingatkan tentang hal-hal penting berikut ini:
Berusahalah dengan sungguh-sungguh dan optimal melalui cara-cara yang syar’i atau yang dibenarkan dalam syariat.
- Jauhilah cara-cara yang maksiat dan melanggar, seperti misalnya pacaran. Karena disamping penuh dengan pelanggaran syar’i, pacaran itu umumnya dilakukan bukan dalam rangka mencari jodoh secara sungguh-sungguh.
- Upayakanlah agar senantiasa berada di tengah-tengah komunitas teman-teman yang shaleh, khususnya komunitas para aktivis dakwah, yang insyaa-allah akan bisa membantu dan memberikan solusi untuk masalah jodoh dan lain-lain yang dibutuhkan.
- Tingkatkanlah upaya-upaya taqarrub ilallah (pendekaan diri kepada Allah) dengan berbagai ketaatan dan jauhkan diri dari kemaksiatan.
- Perbanyaklah istighfar dan taubat kepada Allah sambil senantiasa bermuhasabah dan berinstrospeksi diri. Tentang keutamaan dan fadhilah istighfar, lihat dan baca misalnya QS. Nuh [71]: 10-12).
- Perbanyaklah dzikir dan do’a, khususnya dzikir-dzikir dan do’a-do’a yang berisikan istighfar, tawakkal, pepasrahan, penyerahan diri kepada Allah, i’tiraaf (pengakuan dosa), rajaa’ (harapan), permohonan, dan semacamnya, seperti misalnya:
- Mulai dengan membaca hamdalah dan shalawat: Alhamdulillah… wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah…
- Laa haula walaa quwwata illaa billah (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
- Hasbunallahu wani’malwakil (cukuplah Allah bagi kami dan Dia Sebaik-baik Penolong/Pelindung).
- Laa ilaaha illaa Anta subhaanaka inni kuntu minadz-dzaalimin (tiada ilaah/tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci-lah Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang dzalim).
- Astaghfirullah / Astaghfirullahal-‘Adziim / Astagfirullahal-‘Adziim, alladzii laa ilaaha illaa Huwal-Hayyul-Qayyuum, wa atuubu ilaih (aku mohon ampun kepada Allah Yang Agung, Yang tiada ilaah selain Dia Dzat Yang Maha Hidup lagi Maha Menjaga, serta aku bertobat kepada-Nya).
- Yaa Hayyu yaa Qayyuum birahmatika astaghiits (wahai Dzat Yang Maha Hidup lagi Maha Menjaga, melalui rahmat-Mu-lah aku memohon pertolongan).
- Allahumma rahmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘ain, wa ashlih lii sya’nii kullahu, laa ilaaha illaa Anta (yaa Allah rahmat-Mu-lah yang aku harap, janganlah Engkau pasrahkan aku kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap saja, perbaikilah keadaanku seluruhnya, tiada ilaah selain Engkau).
- Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah wafil-aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaban-naar (Rabbana, berikanlah kepada kami karunia kebaikan di dunia ini, dan pula karunia kebaikan di akhirat nanti, serta hindarkanlah kami dari api neraka).
- Rabbi Innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir! [do’a Nabi Musa as seperti dalam QS. Al-Qashash ayat 24] (Rabbi, sungguh aku sangat sangat membutuhkan karunia yang Engkau turunkan kepadaku). Dan lain-lain.
- Tidak ada doa khusus untuk itu. Dan kami sarankan Anda berhati-hati dan waspada dalam hal ini, agar tidak jatuh dalam jerat perdukunan dengan berbagai kedok.
- Ya Anda perlu menyadarkan diri Anda bahwa, berharap kosong tanpa didukung oleh realita dan fakta adalah tindakan kesia-siaan yang bodoh dan merugikan diri sendiri, dan bahkan juga merupakan dosa.
- Doa itu salah satu sarana penguat dan pendukung upaya dan usaha riil kita, sehingga harus saling singkron dan padu. Dan dalam kasus Anda, tampaknya ada ketidak paduan dan ketidak singkronan antara doa Anda dan kondisi riil yang ada, dimana harapan untuk mendapatkan calon yang Anda inginkan itu faktanya semakin jauh. Tapi Anda tetap bersikukuh. Sehingga dengan begitu seakan-akan Anda ingin “mendikte” Allah. Padahal berdoa dengan cara ” mendikte” itu tidak dibenarkan dalam adab dan etika doa. Kita boleh saja dan dibenarkan menentukan permintaan kita secara khusus dan spesifik, tapi di saat yang sama kita juga wajib tsiqoh, percaya dan husnudzan penuh kepada Allah, sehingga tetap menyiapkan diri bagi pilihan dan alternatif lain, yang sangat boleh jadi ternyata justru lebih baik daripada yang kita pinta itu. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Namun boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;karena Allah-lah Yang Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah [2]: 216).
Demikian jawaban dari kami, semoga bisa dipahami dan bermanfaat.
Wallahu a’lam, wa Huwal Muwaffiq ilaa aqwamith-thariiq, wal Haadii ilaa sawaa-issabiil