Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Kedua orangtua saya sudah meninggal, ibu saya th 1991, bp saya th 2001, sedagkan saya sekarang berusia 29 th. saya sering mimpi bertemu dengan mereka, kadang hanya mimpi dg ibu saya, kadang hanya bapak saja, dan kadang mereka berdua bersamaan.saya pernah membaca sebuah buku berjudul “ROH”, seingat saya terbitan Al Kautsar. Di dalam buku tersebut dikatakan bahwa roh orang yang sudah meninggal bisa bertemu dengan roh orang yang masih hidup yaitu dalam mimpi. dan roh orang yang sudah meninggal bisa mengabarkan sesuatu yang mana orang yang masih hidup tidak mengetahuinya. Misalnya memberitahukan suatu amalan yang baik agar bisa masuk surge atau menunjukkan tempat dimana orang yang meninggal tersebut menyimpan hartanya agar bisa dimanfaatkan dg baik.
Dan dibuku tersebut juga dikatakan bahwa mimpi itu ada yang benar dan ada yang salah, yang berasal dari syetan. Yang saya belum tahu, bagaimana caranya kita mengetahui bahwa mimpi kita adalah benar atau salah, karena ada 2 mimpi yang sangat menjadi pikiran saya. pertama, dulu setelah ibu saya meninggal, bapak saya yang dalam kondisi sakit berniat untuk menikah lagi karena khawatir dengan saya dan adik saya tidak ada yang merawat karena masih kecil, saya waktu itu menolak dan berontak, tapi kemudian saya bermimpi dg ibu saya yang mengatakan bahwa ibu yang ini baik dan saya harus menerimanya. dan alhamdulilah saya menerima dan sekarang saya bersyukur karena apa yang ibu saya katakan benar.
Dan yang kedua, (setahun setengah yang lalu) ketika saya ragu dengan hati saya (dengansiapa saya akan berjodoh) saya bermimpi dengan ibu saya, dimana ketika itu seseorang yang saya kenal berkenalan dengan ibu saya, menjabat dan mencium tangan ibu saya, ibu hanya memandang dan lalu mengangguk ke saya tanpa berkata apa-apa.sejak saat itu (yang sebelumnya sempat dekat) dan sampai sekarang saya memang tidak bisa melupakan seseorang ini walaupun selama itu pula tidak pernah ada kontak lagi. saya jadi berpikir, apakah seseorang ini yang direstui dan diridhoi oleh ibu saya? tapi saya bingung juga, apakah mimpi saya ini termasuk mimpi yang benar atau bukan karena saya tidak tahu perbedaannya.dan saya juga takut kalau apa yang selama ini saya alami dan saya rasakan telah keluar dari ajaran agama.
Saya mohon penjelasannya, karena sampai saat saya menulis ini pun saya masih selalu teringat seseorang ini dan saya tidak tahu cara melupakannya. dan saya juga berdoa pada Allah kalau seseorang ini memang bukan jodoh saya, saya mohon pertolonganNya untk bisa melupakannya, karena saya juga takut kalau malah menjadi dosa.
wassalamualaikum wr wb
– julis
Jawab:
Alhamdulillah, wash-shalatu was-salamu ‘ala Rasulillah. amma ba’du: Terdapat bermacam ragam jenis mimpi. Ada jenis mimpi yang berasal dari Allah, yakni mimpi para nabi ‘alaihimus-salam dan orang shaleh di dalam tidurnya yang dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ada jenis mimpi yang berasal dari gangguan syetan dan jin. Tapi ada juga mimpi yang sekadar bunga tidur atau bawaan sebelum tidur.
Dan tidak setiap mimpi selalu ada tafsirnya. Lalu untuk yang ada tafsirnyapun, tidak selalu ada orang yang bisa dan mampu menafsirkannya dengan benar dan tepat. Kemudian lagi, seandainyapun ada ulama (harus benar-benar ulama!) yang benar-benar ahli dan mampu menafsirkan mimpi tertentu, maka kitapun tidak boleh meyakininya 100%, dan bergantung padanya, namun kita menyikapinya hanya sebatas sebagai sekadar isyarat umum saja, dan tidak boleh misalnya sampai mengubah hukum syareat tertentu, atau membuat syareat baru. Atau jangan sampai juga kita jadikan sebagai dasar dan landasan utama dalam pengambilan keputusan-keputusan hidup.
Kami hanya ingin mengingatkan agar Anda dan siapa saja tidak berlebihan di dalam menyikapi mimpi-mimpi, sehingga sampai terpengaruh karenanya, atau meyakininya, atau apalagi sampai memperturutkannya seakan-akan ia sebuah kebenaran yang pasti seperti layaknya wahyu dari Allah. Karena jika seperti itu cara kita dalam menyikapi mimpi, maka potensi kita akan terjerumus ke dalam jurang penyimpangan dan kesesatan amatlah besar. Karena dengan begitu syetan akan mendapatkan sarana yang sangat mudah dan pintu masuk yang sangat lebar untuk mempermainkan dan mengelabuhi kita. Sebab sudah sangat umum dan terkenal sekali sejak dulu sampai sekarang dan sampai kapanpun bahwa, alam mimpi merupakan salah satu sarana terfavorit bagi syetan untuk mempengaruhi, mengelabui, mempermainkan, dan kemudian menyesatkan manusia. Karena syetan memang sangat piawai hadir dalam mimpi siapapun seraya menampilkan diri dengan beragam penampilan. Seperti misalnya tampil dengan sosok ayah, ibu, kakek, nenek, guru, atau selain mereka diantara sosok-sosok yang dikenal atau yang tidak dikenal oleh orang yang sedang tidur dan bermimpi itu. Bahkan ia tidak jarang hadir dalam mimpi seseorang dengan tampilan seorang ulama, kyai, wali, sahabat dan bahkan dengan tampilan sosok yang mengaku sebagai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan lagi tidak jarang syetan hadir dalam mimpi seseorang dalam wujud suara yang mengaku sebagai Allah Ta’ala.
Tentang mimpi Anda itu, wallahu a’lam kami tidak bisa memastikannya. Namun kami lebih cenderung untuk mengingatkan Anda agar lebih waspada. Karena sangat boleh jadi, itu hanyalah salah satu bentuk tipu daya, permainan, pengelabuan dan gangguan syetan dan jin. Karena hal itu memang sangat tidak mustahil, dan bahkan seringkali terjadi pada banyak orang sejak masa generasi salaf dulu sampai sekarang. Maka yang terpenting adalah selalu menyiapkan berbagai cara dan sarana perlindungan serta penjagaan diri sebagai pengusir mimpi-mimpi yang mengganggu berikut pengaruh-pengaruh negatifnya. Dan salah satu sarana itu misalnya dengan melakukan tidur sesuai sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Seperti misalnya sebelum tidur melakukan amalan-amalan sunnah sebagai berikut: berwudhu, membaca ayat Al-Kursi, membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, membaca tiga surat perlindungan (Al-Mu’awwidzaat: Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas) tiga kali, membaca doa sebelum tidur, dan lain-lain.
Dan terakhir yang ingin kami tegaskan adalah bahwa, untuk menentukan keputusan atau langkah apapun dalam kehidupan ini, misalnya masalah pilihan jodoh, pilihan pekerjaan dan lainnya, janganlah Anda bertumpu dan menunggu “petunjuk” yang didapat dari mimpi-mimpi. Melainkan Anda harus bersandar pada ketentuan hukum syareat, pertimbangan akal sehat dan usaha-usaha yang benar dan optimal.
Wallahu a’lam, wa Huwal Muwaffiq wal-Haadii ilaa sawaa-issabiil.