Pertanyaan:
Assalamualaikum,
Teman saya pernah berkata, kalau zikir itu tidak perlu banyak-banyak yang penting ikhlas 3 kali aja sudah cukup, padahal zikir sendiri artinya mengingat Allah , semakin banyak kita berzikir semakin sering mengingat allah,
terima kasih,
– Ratna
Jawab:
Alhamdulillah, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du:
Tidak benar kata-kata teman Anda itu jika disampaikan secara umum seperti itu. Yakni bahwa, seseorang tidak perlu
dzikir banyak-banyak, melainkan yang penting ikhlas 3 kali cukup. Karena secara umum kita justru diperintahkan oleh Allah agar berdzikir dengan dzikir yang banyak.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): ” Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang“. Dan firman Allah lain yang menjelaskan sifat-sifat utama orang-orang mukmin, adalah (yang artinya): “Mereka (kaum ulul albaab) ialah oraang-orang yang senantiasa berdzikir mengingat dan menyebut Allah dalam kondisi berdiri, dalam kondisi duduk, maupun dalam kondisi berbaring. Begitu pula mereka selalu bertafakkur merenungkan tentang penciptaan langit dan bumi” (QS. Ali ‘Imraan [3]: 191). Dan sebagai contoh praktiknya, Ibunda Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata (yang artinya): Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dulu selalu berdzikir kepada Allah dalam seluruh keadaan beliau” (HR. Muslim).
Jadi untuk dzikir-dzikir yang bersifat umum, maka yang lebih baik justru jika dilakukan sebanyak mungkin, dan tanpa ada batas tertentu untuk bilangannya.
Sedangkaan untuk dzikir-dzikir ma’tsur yang bersifat khusus seperti dzikir khusus sesudah shalat dan semacamnya yang dicontohkan atau disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bilangan-bilangan khususnya, seperti 1x atau 2x atau 3x atau 7x atau 10x atau 33x dan lain-lain, maka lebih afdhalnya dilakukan sesuai contoh dan petunjuk di dalam riwayat lengkap dengan batasan bilangannya.