CINTA&NIKAH: Siapa Pilih Yang Mana?

<Siapa pilih yg mana dari 2 madzhab ini: Aku menikahinya karena mencintainya? Atau: Aku mencintainya karena telah menikahinya?

Ya, siapa pilih yg mana: Menikahi cinta? Atau: Mencintai nikah? Yg 1 hanya nikah kalo udah cinta. Yg 2 yakin dalam nikah ada cinta

Terima kasih atas semua respon dan komen khususnya dari teman2 fb terhadap ”polling”: Siapa pilih yg mana?#cintanikah

Sebagian meminta tanggapan balik saya, juga jawaban saya sendiri: milih yg mana? Untuk itu terbitlah kultwit ini#cintanikah

Tentu saya pilih yg ke-2: mencintainya karena telah menikahinya. Karena memang itulah madzhab sekaligus fakta saya#cintanikah

Sejak sebelum nikah, bila ditanya: cinta siapa, saya jawab: cinta yg jadi istri saya. Tapi siapa dia? Ya, siapa saja!#cintanikah

Maka dulu sempat hampir mencintai seseorang, tapi harus diurungkan, karena ternyata urung berjodoh, oleh suatu sikon#cintanikah

Akhirnya cintapun, sesuai madzhab, sengaja dilabuhkan kepada yg berhak, ibu-nya anak2, ”akibat” dijodohkan, dan berkah#cintanikah

Saya tidak anti pati atau mengharamkan yg cinta dulu sebelum nikah. Karena rasa cinta-nya sendiri tidaklah haram#cintanikah

Yg berpotensi haram, adalah bagaimana proses tumbuhnya cinta itu, dan apa yg terjadi serta dilakukan dengannya#cintanikah

Tapi ketika cinta sudah dijadikan syarat nikah, seperti madzhab jumhur generasi sekarang, ini yg saya tidak terima#cintanikah

Begitu pula saat cinta telah didaulat menjadi pondasi dan pilar utama bangunan rumah tangga, menggeser agama&akhlak#cintanikah

Pengagungan sedemikian berlebihan terhadap sebuah perasaan, yg bernama cinta, benar2 tidak bisa didiamkan#cintanikah

Padahal semua tahu bahwa, hal paling labil dalam diri manusia, adalah perasaan, wabilkhusus rasa cinta beda jenis ini#cintanikah

Dari sudut syariah, bagaimana syarat cinta pra nikah ini bisa dipenuhi secara aman, syar’i dan tidak melanggar?#cintanikah

Ada 2 opsi. Pertama, cinta itu ada begitu saja secara tiba2 dan tanpa disengaja. Mungkin namanya cinta dadakan#cintanikah

Kedua, cinta itu disengaja, dicari bahkan dikejar. Dan ini yg umum terjadi. Mari jujur merenungi keduanya#cintanikah

Untuk opsi 1, sangat tidak logis hal kebetulan jadi standar. Andai bisapun, juga betapa rapuhnya pondasi seperti itu#cintanikah

Sedang untuk opsi 2, gara2 kejar-mengejar cinta pra nikah inilah, moral yg jadi pilar utama bangsa dipertaruhkan#cintanikah

Awalnya pada berdalih mencari cinta demi nikah. Tapi kini, umumnya judul cinta tak lagi terkait sama sekali dg pernikahan #cintanikah

Lalu, akibat legalisasi pacaran demi cinta semu, moralitas generasipun berada di ambang kehancuran sempurna#cintanikah

Dan maaf, saya kira penganut madzhab pensyaratan cinta sebelum nikah turut bertanggung jawab atas kondisi ini#cintanikah

Ditambah lagi, tak sedikit korban pemberlakuan madzhab cinta pra nikah, yg tak habis2 rasa kasihan saya terhadapnya#cintanikah

Seseorang sampai ”rela” menyiksa diri demi satu sosok saja yg dicinta, akunya. Padahal pilihan tak terbilang jumlahnya#cintanikah

Terus terang, dan maaf, saya hanya paham, ini sebuah kekerdilan sikap sekaligus kenaifan pilihan jalan hidup#cintanikah

Selanjutnya banyak yg ragu, bagaimana kebahagiaan dan kelanggengan hidup berumah tangga bisa digapai tanpa cinta pra nikah?#cintanikah

Namun fakta sejarah berjuta-juta pasangan langgeng nan bahagia sebelum era pacaran, memupus segala keraguan#cintanikah

Ditambah realita tak terhitung pasangan masa kini yg bahagia dan langgeng dalam pernikahan mereka tanpa pacaran#cintanikah

Jika mereka semuanya bisa, mengapa banyak generasi jaman ini tetap bersikukuh tidak bisa dan tidak mungkin?#cintanikah

Inti masalahnya, tiada lain, memang pada telah teracuninya otak, pikiran dan persepsi. Ini yg harus dipulihkan kembali#cintanikah

Maka jika ada yg menolak dijodohkan dg dalih tidak bisa nikah tanpa cinta, juga semata gara2 masalah ”keracunan” ini#cintanikah

Termasuk yg telah berjodoh, tapi mengaku tidak bisa mencintai pasangannya. Padahal bisa punya anak sampai 5 bahkan lebih#cintanikah

Yg lain kadhung jatuh cinta katanya, namun tidak berjodoh, dan mengaku tidak bisa lepas dari cinta tak sampai-nya itu#cintanikah

Nah, untuk semua yg serba ”tidak bisa” itu, hakekatnya bukanlah benar2 ”tidak bisa”, melainkan hanya gara2 ”tidak mau”#cintanikah

Karena terbukti yg mau ternyata bisa. Bisa mencintai pasangan yg dijodohkan. Bisa pula melepas cinta yg tak berjodoh#cintanikah

Sebagai penutup, banyak yg bilang, cinta ’kan tak bisa dipaksakan? Benar, tapi cinta bisa diwajibkan! Dan itu lebih berkah#cintanikah

Akhirnya, maaf teman2, bila ada yg tak berkenan. Ini atas rasa tanggung jawab agama, moral, sosial dan bangsa. Wassalam#cintanikah

5 Komentar

Filed under Keluarga Sakinah

5 responses to “CINTA&NIKAH: Siapa Pilih Yang Mana?

  1. bebekmanuk

    ana cuman mengucapkan terimakasih tausiyahnya ustd.

  2. zakatcentersby

    Reblogged this on Zakat Center PKPU Surabaya and commented:
    Sebuah tausyiyah tentang nikah dan cinta. Yang manakah kamu sahabat?

  3. genthuk

    Reblogged this on Inti Hidup and commented:
    Aku pilih yakin dalam nikah ada cinta. Kamu?

  4. Waw,.. alurnya runtut sekali. enak memahaminya. Terimakasih Ustadz.
    Salam dari saya ‘korban’ cinta dijodohkan 🙂

  5. satrio

    izin share ya ustadz…

Berbagi Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s